Juara pengirim mading

Abdul Hakim 5c

Lulu' 2e
Larangan Nabi Besar Muhammad SAW :
 Makan Dan Minum Sambil Berdiri

Dalam hadits disebutkan, bahwa Rasullah Muhammad SAW melarang untuk minum sambil berdiri. Pasti ada alasan dibalik larangan Rasul Allah agar ketika minum tidak dengan keadaan berdiri.
Dari Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, “Janganlah sekali-kali salah seorang di antara kamu sekalian minum dengan berdiri. Barangsiapa yang terlupa maka hendaklah ia memuntahkannya.”
(HR. Muslim)
Dari segi kesehatan, air yang masuk dengan cara duduk, akan disaring oleh sfinger. Sfinger adalah suatu struktur muskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup.
Setiap air yang kita minum, akan disalurkan pada ‘pos-pos’ penyaringan yang berada pada ginjal. Jika kita minum sambil berdiri, air yang kita minum otomatis masuk tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih.
Ketika air menuju kandung kemih, maka terjadilah pengendapan di saluran sepanjang perjalanan (ureter). Karena banyak limbah-limbah yang menyisa di ureter inilah awal mula munculnya malapetaka.
Betul, penyakit kristal ginjal. Salah satu penyakit ginjal yang sungguh berbahaya. Diduga diakibatkan karena susah untuk buang air kecil. Jelas hal ini berhubungan dengan saluran yang sedikit demi sedikit tersumbat tadi.
Dari Anas bin Malik ra dari Rasulullah SAW, bahwasannya beliau melarang seseorang untuk minum dengan berdiri. Qatadah bertanya kepada Anas, “Bagaimana kalau makan?” Anas menjawab, “Kalau makan dengan berdiri, itu lebih jelek dan lebih buruk.”
(HR. Muslim)
Pada saat duduk, apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang, akan berjalan pada dinding usus dengan secara perlahan dan lambat. Adapun minum sambil berdiri, maka ia akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras, lalu jika hal ini terjadi berulang-ulang dalam waktu yang lama, maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus, yang kemudian menyebabkan disfungsi pencernaan.
Adapun Rasulullah SAW pernah sekali minum sambil berdiri, maka itu dikarenakan ada sesuatu yang menghalangi beliau untuk duduk, seperti penuh sesaknya manusia pada tempat-tempat suci, bukan merupakan kebiasaan. Ingat dengan azas darurat.
Dari Ibnu ‘Abbas ra ia berkata, “Saya pernah memberi minuman kepada Nabi SAW dari sumur Zamzam, kemudian beliau meminumnya dengan berdiri.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Dari An Nazzal bin Sabrah ia berkata bahwa Ali bin Abi Thalib masuk ke pintu gerbang masjid, kemudian minum sambil berdiri serta berkata, “Sesungguhnya saya pernah melihat Rasulullah saw berbuat sebagaimana apa yang kamu sekalian lihat saya perbuat ini (minum dengan berdiri).”
(HR. Bukhari)
Dari Ibnu ‘Umar ra ia berkata, “Pada masa Rasulullah saw kami pernah makan dengan berjalan dan minum sambil berdiri.”
(HR. Tirmidzi)
Dari Amr bin Syu’aib dari ayahnya dari kakeknya ra ia berkata, “Saya pernah melihat Rasulullah saw minum dengan berdiri dan pernah pula dengan duduk.”
(HR. Tirmidzi)
Manusia pada saat berdiri, ia dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras, supaya mampu mempertahankan semua otot pada tubuhnya, sehingga bisa berdiri stabil dan dengan sempurna.
Ini merupakan kerja yang sangat teliti yang melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan, yang menjadikan manusia tidak bisa mencapai ketenangan yang merupakan syarat terpenting pada saat makan dan minum.
Ketenangan ini hanya bisa dihasilkan pada saat duduk, dimana syaraf berada dalam keadaan tenang dan tidak tegang, sehingga sistem pencernaan dalam keadaan siap untuk menerima makanan dan minum dengan cara yang cepat.
Makanan dan minuman yang disantap pada saat berdiri, bisa berdampak pada refleksi saraf yang dilakukan oleh reaksi saraf kelana (saraf otak kesepuluh) yang banyak tersebar pada lapisan endotel yang mengelilingi usus.
Refleksi ini apabila terjadi secara keras dan tiba-tiba, bisa menyebabkan tidak berfungsinya saraf (vagal inhibition) yang parah, untuk menghantarkan detak mematikan bagi jantung, sehingga menyebabkan pingsan atau mati mendadak.
Begitu pula makan dan minum berdiri secara terus-menerus terbilang membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung 95% terjadi pada tempat-tempat yang biasa berbenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.
Sebagaimana kondisi keseimbangan pada saat berdiri disertai pengerutan otot pada tenggorokkan yang menghalangi jalannya makanan ke usus secara mudah, dan terkadang menyebabkan rasa sakit yang sangat, mengganggu fungsi pencernaan, dan seseorang bisa kehilangan rasa nyaman saat makan dan minum.
Diriwayatkan ketika Rasulullah SAW dirumah Aisyah ra sedang makan daging yang dikeringkan diatas talam sambil duduk bertekuk lutut, tiba-tiba masuk seorang perempuan yang keji mulut melihat Rasulullah SAW duduk sedemikian itu lalu berkata, “Lihatlah orang itu duduk seperti budak.” Maka dijawab oleh Rasulullah SAW, “Saya seorang hamba, maka duduk seperti duduk budak dan makan seperti makan budak.” Lalu Rasulullah SAW mempersilahkan wanita itu untuk makan. Adapun duduk bertelekan (bersandar kepada sesuatu) telah dilarang oleh Rasulullah sebagaimana sabdanya, “Sesungguhnya aku tidak makan secara bertelekan.”
(HR. Bukhari)
Semoga dengan penjelasan ini, kita sebagai umat muslim dapat menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Karena dengan apa yang telah dilarang oleh kekasih Allah Rasullah Muhammad SAW mengandung tujuan dan manfaat di dalamnya.
So, Ayo kita biasakan makan dan minum sambil duduk sebagaimana Rasulullah SAW mencontohkan kita. Ok Friends! Don’t forget it!

Hasil Seleksi Penerimaan Murid Baru

LAMPIRAN HASIL SELEKSI PENERIMAAN MURID BARU
SDIT AR-RISALAH KARTASURA
TAHUN 2012/2013
NO
REG
NAMA
L/P
Keterangan


1
K. 001
Aprilia Ananda Putri
P
Tidak Di Terima

2
K. 002
Maryam Riqqotun Nabilah
P
Di Terima

3
K. 003
Sheeha Rafika Mumtaza
P
Tidak Di Terima

4
K. 004
Faza Fauzan Alfarisi
L
Di Terima

5
K. 005
Zufar Al Fatih
L
Di Terima

6
K. 006
Aisyah Hidayati
P
Di Terima

7
K. 007
Nadia Al Anshary
P
Di Terima

8
K. 008
Aisah Khothob
P
Di Terima

9
K. 009
Naila Muazzaroh
P
Di Terima

10
K. 010
Hafidhah Nur Azizah
P
Di Terima  (catatan)

11
K. 011
Zaky El Ghifari
L
Di Terima

12
K. 012
Nina Nazhifa Zakia
L
Di Terima

13
K. 013
Barnabas Al Fattah
L
Di Terima

14
K. 014
Adrian Maulana Dwi Jasuma
L
Di Terima

15
K. 015
Irfan Jaisy Sartono
L
Di Terima  (catatan)

16
K. 016
Syamil Abdurahman
L
Di Terima  (catatan)

17
K. 017
Lathifa Fairuz Syifa
P
Di Terima

18
K. 018
Muhammad Arkham Muzakky
L
Di Terima

19
K. 019
Ibrahim Bhyantara Wirabhumi
L
Di Terima

20
K. 020
Muhammad Railiadmaja Putra
L
Di Terima

21
K. 021
Zahra Salsabila Dewi
P
Di Terima

22
K. 022
Faqih Indra Budiman
L
Di Terima  (catatan)

23
K. 023
Vemas Alfiyah Putra Nindheri
L
Cadangan

24
K. 024
Nadia Carissa Rahmadhani
P
Di Terima

25
K. 025
Huwaida Zahra Anindya
P
Di Terima

26
K. 026
ichsannur Rosyadi
L
Di Terima  (catatan)

27
K. 027
Nabilla Dwi Wulandari
P
Di Terima

28
K. 028
Faathimah Zahroh
P
Di Terima  (catatan)

29
K. 029
Khalilah Lathifah Gunadi
P
Di Terima

30
K. 030
Khosyi' Irsyad Aqib
L
Di Terima

31
K. 031
Maulida Azkia Zahra
P
Di Terima

32
K. 032
Eliza Putrihutami
P
Di Terima

33
K. 033
Moh Ridho Musthofa
L
Di Terima

34
K. 034
Muhammad Zuhdi
L
Di Terima  (catatan)

35
K. 035
Muhammad Risyad Rais Al Fajri
L
Di Terima  (catatan)

36
K. 036
Adheleo Bagus Dwi Prastomo
L
Di Terima

37
K. 037
Raufika Sekar Ayu Lestari
P
Di Terima

38
K. 038
Alfan Alamuddin
L
Di Terima

39
K. 039
Nadya Syakira
P
Di Terima

40
K. 040
Muhammad Fatih Adzkiya Nur Hidayat
L
Di Terima  (catatan)

41
K. 041
Rauly Azima Miswan
L
Di Terima

42
K. 042
Muhammad Zaidan Nur Sakha
L
Di Terima

43
K. 043
Najia Iffat Huwaida
P
Di Terima  (catatan)

44
K. 044
Sakha Syaraful Anam
L
Di Terima  (catatan)

45
K. 045
Fandhi Ahmad Ya Latief
L
Tidak Di Terima

46
K. 046
Firstria Rifda Chairina Hadi
P
Di Terima

47
K. 047
Nafisa Az Zahra Hidayat
L
Di Terima

48
K. 048
Hanun Azizah
P
Di Terima

49
K. 049
Nasya Rani Nur Haliza
P
Di Terima

50
K. 050
Hasna Adzkia Zahra
P
Di Terima

51
K. 051
Fika Rahma Sari
P
Di Terima

52
K. 052
Dini Nuramadani
P
Di Terima

53
K. 053
Maulida Almanna
P
Di Terima  (catatan)

54
K. 054
Irsyada Al-Mumtaz
P
Di Terima

55
K. 055
Husna Nurrahmah
P
Di Terima  (catatan)

56
K. 056
Naya Nabil Nastiti
P
Di Terima

57
K. 057
Nizar Haidar Istanto Putra
L
Di Terima

58
K. 058
Inas Shobrina
P
Di Terima  (catatan)

59
K. 059
Muhammad Rizzam Ilyassa
L
Di Terima

60
K. 060
Ali Musa Daud Jaya
L
Di Terima

61
K. 061
Fadhil Hakim Makarim
L
Di Terima

62
K. 062
Ganimeda Arrosyid
L
Tidak Di Terima

63
K. 063
Asma'
P
Di Terima

64
K. 064
Hanif Muhammad Al Fauzan
L
Di Terima  (catatan)

65
K. 065
Andyka bagus Pratama
L
Tidak Di Terima

66
K. 066
Khairu Nisa Mukasia
P
Di Terima

67
K. 067
Muhammad Abdul Hakin
L
Di Terima  (catatan)

68
K. 068
Asiyah Fahimatul Qonitah
P
Di Terima

69
K. 069
Sahlan Fikria
L
Di Terima

70
K. 070
Nurul Rafa
P
Di Terima  (catatan)

71
K. 071
Maulida Fajariatin Nirwasita
P
Di Terima  (catatan)

72
K. 072
Muhammad Yassar Ammar Khoir
L
Di Terima

73
K. 073
Ammar
L
Di Terima  (catatan)

74
K. 074
Muhammad Abdul Aziz
L
Di Terima

75
K. 075
Luqman Avicenna
L
Di Terima

76
K. 076
Maulana Irhab Zaki
L
Di Terima

77
K. 077
Fissilmi Fatimah AzZahra
P
Di Terima

78
K. 078
Nadine Rajwa Aqillah
P
Di Terima

79
K. 079
Fatimah Azahroh
P
Di Terima  (catatan)

80
K. 080
Muhammad Saad Asadullah
L
Di Terima  (catatan)

81
K. 081
Abdul Aziz
L
Di Terima  (catatan)

82
K. 082
Ahmad Tajun Nafi'
L
Cadangan

83
K. 083
Aditya Wahyu Gumilang
L
Di Terima  (catatan)

84
K. 084
Kafaa Billah Bashir
L
Di Terima  (catatan)

85
K. 085
Kamila Zulfatima
P
Tidak Di Terima

86
K. 086
Azmi Syahdan Alfayyad
L
Di Terima

87
K. 087
Huda Abdul Robbani
L
Di Terima  (catatan)

88
K. 088
Shofia Lizzaba Abdurrahman
P
Tidak Di Terima

89
K. 089
Ardika Wanda Prastiya
L
Di Terima  (catatan)

90
K. 090
Ibrahim Hidayahya
L
Di Terima

91
K. 091
Achmad Daffa Ichtifazuddin
L
Di Terima  (catatan)

92
K. 092
Aliya Noora Fazila
P
Tidak Di Terima

93
K. 093
Rikhhadatul Khansa Latifah AB
P
Di Terima

94
K. 094
Vania Syafiqoh Vedo Velmawardhani
P
Di Terima  (catatan)

95
K. 095
Muhammad Fajri Muyassar
L
Tidak Di Terima

96
K. 096
Aldy Bagus Prastya
L
Di Terima

97
K. 097
Rakha Pradipa Natha
L
Di Terima

98
K. 098
Muhammad Shalahuddin Al Ayubi
L
Di Terima  (catatan)

99
K. 099
Alvino Severian Adi P
L
Cadangan

100
K. 100
Hawa Shima Al Yumna
P
Di Terima

101
K. 101
Ananda Shafira
P
Di Terima  (catatan)

102
K. 102
Khoirunisa Nur Hafidzah
P
Tidak Di Terima

103
K. 103
Muhammad Alvin Faiz
L
Cadangan

104
K. 104
Hudzam Abid
L
Di Terima

105
K. 105
Aisyah
P
Di Terima

106
K. 106
Burhanudin Mustahfizur Rahman
L
Di Terima  (catatan)

107
K. 107
Radhita Fadhila Putri Mahendra
P
Tidak Di Terima

108
K. 108
Selma Safinatunnajah
P
Di Terima

109
K. 109
Rohmad Mujahid
L
Di Terima

110
K. 110
Rizky Wulan Safitri
P
Di Terima  (catatan)

111
K. 111
Zainal Abidin
L
Di Terima  (catatan)

112
K. 112
Isa Muafa Tsaqif Khuzaini
L
Di Terima

113
K. 113
Ahmad Daud Sulaiman Fatoni Al Wustoni
L
Di Terima  (catatan)

114
K. 114
Muhammad Jundi Rabbani
L
Di Terima  (catatan)