Peserta Didik SDIT Ar-Risalah Kartasura Juara Lomba PAI

Kartasura- (09/11) Alhamdulillah, dalam ajang perlombaan yang diselenggarakan oleh KKG PAI Dinas Kartasura salah satu peserta didik SDIT Ar-Risalah berhasil meraih juara 1 dalam kategori lomba BTQ. Ananda Nafarida kelas 5F yang telah mengharumkan nama sekolah karena mampu maju ketingkat lebih tinggi yakni tingkat kabupaten yang akan dilaksanakan di kabupaten Banjarnegara pada tanggal 21-23 November 2013.

Berdasarakan keterangan Ustadz Jaufat Rifa'i selaku pengampu mata pelajaran Fiqih sekaligus anggota tim KKG Kartasura, menyampaikan bahwa kami selaku asatidzah yang mengajar merasa bangga karena ada murid sekolah Islam yang maju lomba. "Hasil kami serahkan kepada Allah swt. sedangkan prosesnya kami akan terus berusaha -ihtiyar- dan terus berjuang mendidik para anak yang ada di sekolah ini", lanjut beliau saat diwawancarai oleh redaksi.

Sementara itu, pihak kepala sekolah juga berpesan untuk selalu mendo'akan peserta didik kita disela-sela do'a dan sujud kita. Semoga Allah swt. senantiasa membimbing kita dalam mendidik.

Pentas PAI Tingkat Provinsi Jawa Tengah

Kartasura- Berita membanggakan kembali terukir dalam sejarah, yaitu mbak aisyah kelas 6e  peserta didik SDIT Ar-Risalah maju sebagai wakil dari kabupaten Sukoharjo dalam ajang lomba tahfidz tingkat provinsi Jateng yang diadakan oleh Kemenag Kanwil Jateng di asrama haji Donohudan, Boyolali.

Acara tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Oktober 2013 dan selesai dengan ditandai pengumuman hasil lomba pada hari Ahad, 13 Oktober 2013.

Meskipun belum bisa masuk dalam nominasi juara tingkat provinsi, kami bersyukur karena sudah bisa mewakili kabupaten Sukoharjo dalam lomba tahfidz tingkat SD/MI. Semoga kedepannya bisa lebih baik lagi dan muncul generasi "penjaga Al-Qur'an" yang lain. Amin.


Udhiyah untuk Luar Daerah

Bolehkah saya menyerahkan binatang udhiyah (hewan qurban) saya kepada seorang kawan yang tinggal jauh dari kota saya tinggal untuk disembelih di kampungnya, lantaran kesadaran masyarakat kampungnya untuk menjalankan syariat udhiyah masih rendah. Pernah pada suatu hari raya Iedul Adha, hanya ada satu orang yang menjalankan syariat udhiyah, bahkan pernah tidak ada yang menjalankannya sama sekali. (Abu Fatih—Sukoharjo, Jawa Tengah)

الْحَمْدُ لِلهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ

Pada asalnya yang paling utama bagi seseorang yang hendak menjalankan syariat udhiyah adalah ia menyembelihnya sendiri. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dan Imam Muslim dari Anas bin Malik r.a bahwa Nabi saw menjalankan syariat udhiyah dengan dua ekor kambing yang gemuk dan menyembelihnya dengan tangan beliau sendiri.

DR. Wahbah az-Zuhayli menyatakan, disunnahkan bagi orang yang hendak menjalankan syariat udhiyah untuk menyembelih sendiri binatang udhiyahnya bila ia mampu. Sebab hal itu adalah qurbah (ibadah, pendekatan diri kepada Allah). Mengerjakan qurbah secara langsung lebih utama daripada mewakilkannya kepada orang lain. Namun jika seseorang tidak ahli menyembelih, lebih baik baginya untuk mewakilkannya kepada seseorang yang ahli. Dalam hal ini, disunnahkan baginya untuk menyaksikannya. Yang demikian itu karena Nabi saw pernah bersabda, “Wahai Fathimah, berdiri dan lihatlah binatang udhiyahmu yang sedang disembelih!”

Selanjutnya DR. Wahbah menjelaskan, para ahli fiqh madzhab Hanafi memakruhkan pemindahan pelaksanaan penyembelihan binatang udhiyah ke luar daerah orang yang melaksanakannya, kecuali kepada kerabatnya atau kepada orang-orang yang lebih membutuhkan daging binatang udhiyah daripada orang-orang di daerahnya. Menurut para ahli fiqh madzhab Maliki, tidak boleh memindahkan pelaksanaan penyembelihan binatang udhiyah melebihi jarak bolehnya seseorang mengqashar shalat (sekitar 80 km), kecuali daerah yang lebih jauh itu lebih membutuhkan. Para ahli fiqh madzhab Syafi’i dan Hambali berpendapat, boleh dipindah ke jarak kurang dari jarak bolehnya mengqashar shalat—seperti halnya zakat, namun tetap sah jika pemindahan lebih jauh dari itu dilakukan.

Para ahli fiqh kontemporer seperti DR. Nashir al-‘Umar, Syaikh Ibnu Jibrin, dan yang lain menyatakan bolehnya memindahkan pelaksanaan penyembelihan binatang udhhiyah ke luar daerah jika masyarakat daerah tersebut lebih membutuhkan. Hal itu sesuai dengan maqashidusy syari’ah: meratakan kemaslahatan untuk seluruh umat. Satu catatan lagi mereka tambahkan, orang yang memindahkannya—baik mengirimkan uang untuk dibelikan binatang udhhiyah maupun mengirimkan binatang udhhiyahnya, harus memastikan binatang udhhiyahnya disembelih pada hari yang benar.

Kiranya keterangan para ulama di atas sudah menjawab pertanyaan Antum. Wallahu al-Muwaffiq.
Sumber: Majalah Ar-Risalah

Laporan Panitia Idul Adha 1434 H

Kartasura- Panitia udhiyah melaporkan bahwa hasil dari pengumpulan hewan udhiyah yang masuk kepanitia adalah 17 ekor, terdiri dari 3 sapi dan 14 kambing. Panitia masih menerima pendaftaran hewan udhiyah sampai menjelang hari raya idul adha, yakni tanggal 10 dzulhijah.


Setiap tahun Sdit Ar-Risalah Kartasura menyelenggarakan penyembelihan hewan udhiyah di sekolah. Penyembelihan biasanya dilaksanakan pada tanggal 11 Dzulhijah, karena pada tanggal 10 Dzulhijah atau pada hari raya para guru selaku panitia bekerja di masing-masing masjid tempat tingal mereka. Demikian seperti yang disampaikan oleh ust Purwadi selaku ketua panitia. (Januar/Anwar)

Download Jadwal UTS Semester Gasal 2013-2014

Kartasura- SDIT Ar-Risalah Kartasura mengadakan Ulangan Tengah Semester (UTS) Gasal tahun pelajaran 2013-2014. UTS berlangsung selama satu pekan, mulai hari Kamis, 3 Oktober 2013 sampai dengan hari Kamis, 10 Oktober 2013.

Adapun jadwalnya bisa download di sini

Luka Batin



Keberhasilan materi memang menyajikan pemandangan yang gemerlap. Menyilaukan sekaligus mengundang decak kagum. Penampilan yang wah nan megah, mengundang semua yang memandang dan menginginkan, untuk bergabung. Apakah Anda akan berpaling dari semua kenikmatan ini?

Tapi siapa yang cerdas bisa menangkap pesan; ada yang tidak beres di sana. Ada ketidakseimbangan. Ada luka di balik gelak tawa. Ada tangis di ujung senyum manis. Ada siksa di kelimpahan harta. Ada yang hilang jika iman tak lagi bersarang di hati.

Tidak banyak yang bisa mengambil pelajaran. Menyingkirkan kekaguman dari kehebatan dalam maksiat, membuang keterpesonaan akan sejuta capaian yang mencampakkan iman. Bahwa Allah menunjukkan keadilan-Nya dalam tipuan makna sukses dan keberhasilan, sebab ia harus berkelindan dengan ketakwaan. Yang jika tidak, ia adalah siksa di balik perolehan, meski membuat orang lain menyumbangkan penghargaan dan membangun kekaguman.

Murid SDIT Ar-Risalah Menjuarai Lomba



Kartasura - Prestasi luar biasa dan membanggakan untuk siswa SDIT Ar-Risalah, setelah menjuarai perlombaan Tahfidz di Assalam Hypermart pada hari Ahad, 15/9 dalam acara “Semarak Pesta Buku Solo 2013” yang diselenggarakan oleh LKG dan bekerja sama dengan Netral Organizer.
Kategori lomba Tahfidzul Qur’an :
  1. Hafidz kelas VD           Juara I
  2. Nadia kelas IID            Juara I
Kategori lomba Qiro’atul Qur’an :
  1. Mas’ud kelas VC         Juara III
  2. Aisyah kelas VIE           Juara I




Sehat, Mulia dan Bahagia dengan Mengasuh Anak

DALAM pandangan hidup peradaban Barat, wanita memiliki hak yang sama dengan kaum adam. Maka, sudah semestinya kaum wanita berkiprah sebagaimana halnya lelaki berkiprah.
Wanita bebas untuk menentukan pilihan dalam hidupnya. Dan, apapun yang dilakukan oleh kaum wanita, hendaknya dihormati dan tidak dihalang-halangi, apalagi dinilai negatif atas dasar pandangan agama.

Karena peradaban Barat menghegemoni peradaban dunia modern, seluruh negara pun, termasuk Indonesia, entah terpaksa atau suka rela, mengadopsi konsep gender dalam sistem kenegaraannya. Bahkan konsep itu telah menjelma dalam kebijakan strategis negara.

Di Indonesia kuota 30 persen dalam kepungurusan partai menjadi peraturan perundang-undangan termasuk dalam komposisi anggota parlemen di Senayan. Pada saat yang sama media massa banyak menampilkan sosok wanita karir yang ditampilkan sebagai sosok wanita ideal dan patut diidolakan.

Akhirnya tidak sedikit kaum wanita yang terobsesi dengan dunia kerja dan karir. Dan, kini seperti kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, kaum wanita banyak berseliweran diberbagai tempat keramaian. Dan, umumnya sudah menganggap pekerjaan ibu rumah tangga ketinggalan zaman alias tidak keren.

Tidaklah heran jika sekarang, ibu-ibu yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga terlihat sedikit inferior. Biasanya mereka mengucapkan, ‘Saya hanya sebagai ibu rumah tangga’.

Seolah-olah ibu rumah tangga yang mengurus anak di rumah itu adalah wanita teraniaya dan tertindas. Padahal, ibu rumah tangga adalah wanita yang paling menentukan di seluruh dunia.
Dalam bahasa Mario Teguh, ibu rumah tangga adalah satu-satunya manusia yang pekerjaannya tidak bisa diwakili oleh siapapun, termasuk oleh seorang presiden sekalipun.

Memang benar ibu rumah tangga tidak bisa dikenal layaknya artis karena memang pekerjaannya di dalam rumah. Bahkan ibu rumah tangga mungkin tidak bisa berpenghasilan dengan pekerjaan yang tak terkira di dalam rumah.

Tetapi, harus jujur diakui bahwa kenakalan remaja yang kini sudah mengarah pada kejahatan remaja, salah satunya dikarenakan hilangnya peran seorang ibu di dalam rumah. Banyaknya orang tua yang super sibuk di kota-kota besar, menjadikan interaksi mereka dengan buah hatinya tidak berjalan secara sempurna, sehingga banyak anak merasa tidak diperhatikan dan akhirnya terjerumus pada pergaulan yang merugikan.

Tugas Utama seorang Istri

Memang tidak semua wanita yang memilih berkarir semata-mata karena malu menjadi ibu rumah tangga. Sebagian karena situasi dan kondisi yang mengharuskan istri ikut turun ke medan kerja, untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang boleh jadi belum bisa diatasi seorang diri oleh suami.

Tetapi, Islam telah menegaskan bahwa tugas atau peran utama yang harus dijalankan oleh seorang muslimah sebagai istri dan ibu adalah mengurus rumah tangga, mendidik anak, menjaga harta suami, menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang tak kalah beratnya dari pekerjaan suami untuk memenuhi nafkah.

Jika memiliki bayi, maka tugas utama seorang ibu adalah menyusui anaknya, selama dua tahun, jika ingin sempurna penyusuannya.

وَالْوَالِدَاتُ يُرْضِعْنَ أَوْلاَدَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ أَرَادَ أَن يُتِمَّ الرَّضَاعَةَ

“Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” (QS. Al-Baqarah [2]:233).

Oleh: M. fauzil Adhim

Awal Masuk Tahun Pelajaran 2013-2014

Selamat Belajar, Raihlah segala cita-cita kalian dengan Belajar di SDIT Ar-Risalah, Kartasura.

Juara Lomba di Goro Assalam Hipermart


Kartasura-(10/2) SDIT Ar-Risalah Kartasura membawa pulang 3 piala sekaligus. Dalam lomba yang diadakan di Assalam hypermart dalam pameran buku Nasional yang diselenggarakan oleh Netral Organizer.

Alhamdulillah, kami bisa memenangkan 3 kategori lomba. Ketiga lomba itu antara lain:

1.    Lomba Tahfidz         Juara I            Ananda Hafidz         (4D)

2.    Lomba Puisi              Juara II           Ananda Aisyah        (4F)

3.    Lomba Adzan           Juara III          Ananda Ridwan       (5D)

“Dengan mengirimkan peserta didik untuk mengikuti lomba dapat melatih dan mendidik mereka agar lebih percaya diri”, dijelaskan oleh Ust. Dwiyanto selaku Waka Kurikulum.

Kemenangan ini juga tak lepas dari jerih payah dan bimbingan dari asatidzah yang telah meluangkan waktu untuk melatih para peserta didik yang mengikuti lomba. Peserta didik yang terdaftar sebagai wakil dari sekolah telah melalui tahap seleksi dari informasi wali kelas dan juga dari guru mapel.

Dengan demikian, diharapkan akan muncul generasi baru dengan bakat yang bisa dikembangkan lagi. “Masing-masing anak pasti membunyai bakat”, lanjut Ust Dwi melanjutkan keterangannya.

Peserta didik yang menjadi juara mendapatkan piala tropi, sertifikat, dan juga uang pembinaan dari pihak panitia. Selain itu, dari pihak sekolah juga akan memberikan reword (hadiah) yang special yang akan diserahkan oleh bapak kepala sekolah pada hari Senin dihadapan seluruh peserta didik di halaman sekolah. (Januar/Bilal).