Keberhasilan materi memang menyajikan pemandangan yang
gemerlap. Menyilaukan sekaligus mengundang decak kagum. Penampilan yang wah nan
megah, mengundang semua yang memandang dan menginginkan, untuk bergabung.
Apakah Anda akan berpaling dari semua kenikmatan ini?
Tapi siapa yang cerdas bisa menangkap pesan; ada yang tidak
beres di sana. Ada ketidakseimbangan. Ada luka di balik gelak tawa. Ada tangis
di ujung senyum manis. Ada siksa di kelimpahan harta. Ada yang hilang jika iman
tak lagi bersarang di hati.
Tidak banyak yang bisa mengambil pelajaran. Menyingkirkan
kekaguman dari kehebatan dalam maksiat, membuang keterpesonaan akan sejuta
capaian yang mencampakkan iman. Bahwa Allah menunjukkan keadilan-Nya dalam
tipuan makna sukses dan keberhasilan, sebab ia harus berkelindan dengan
ketakwaan. Yang jika tidak, ia adalah siksa di balik perolehan, meski membuat
orang lain menyumbangkan penghargaan dan membangun kekaguman.